Kamis, 29 September 2016

Resep dari Dapur Mungil : Nasi Goreng

Bahan-bahan :
2 piring nasi
1 butir telur
Bawang goreng untuk taburan
Seledri. Iris halus
1 buah tomat
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis

Bumbu-bumbu :
3 siung bawang merah
4 siung bawang putih
4 butir kemiri
3 buah cabe merah besar
1 sendok teh garam

Cara memasak :
1. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabe merah besar, garam.
2. Panaskan minyak. Masukkan bumbu yang telah dihaluskan. Tumis hingga harum.
3. Kocok lepas telur. Masukkan dalam tumisan bumbu.
4. Aduk-aduk hingga telur tercampur.
5. Tambahkan nasi. Aduk-aduk hingga matang.
6. Sajikan. Taburi diatasnya dengan bawang goreng, irisan seledri dan tomat.


Jumat, 23 September 2016

Resep dari Dapur Mungil : Gule Kambing



Hidangan berbahan dasar daging kambing ini, bagi masyarakat Jawa khususnya yang tinggal di Jogjakarta sudah cukup dikenal. Hidangan ini biasanya dijual oleh pedagang bersama dengan menu Sate dan Tongseng. Mudah sekali menemukan warung yang menjual menu ini. Terlebih lagi di kawasan Jogja bagian selatan yaitu Pleret dan Wonokromo.

Untuk yang berada di luar jogja tak ada salahnya jika suatu saat mengunjungi kota gudeg ini untuk mampir di kawasan tersebut. Anda dapat memilih dari sekian banyak warung sate yang menyajikan gule kambing. Namun jika tidak, kitapun dapat memasak sendiri dirumah dengan resep yang saya sajikan berikut ini :

Bahan-bahan :
500 gr daging kambing. Iris tipis.
130 ml santan Instan
200 ml air
2 ruas lengkuas, geprek
1 batang sereh, geprek
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
1 sendok gula merah (atau sesuai selera)
2 sendok makan minyak untuk menumis
2 sendok makan bawang goreng untuk taburan.

Bumbu halus :
5 siung bawang merah
4 siung bawang putih
5 cabai merah
1/2 sendok teh merica
1/2 sendok teh ketumbar
4 butir kemiri
1 1/2 ruas jahe
1 1/2 ruas kunyit
2 sendok garam (atau sesuai selera)

Cara memasak :
1. Siapkan daging.
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai, merica, ketumbar, kemiri, jahe, kunyit, jahe, kunyit, garam.
3. Panaskan minyak. Masukkan bumbu halus. Tumis hingga harum.
4. Masukkan lengkuas, sereh, daun salam dan daun jeruk.
5. Masukkan daging. Kecilkan api. Aduk-aduk dan diamkan bumbu meresap dalam daging.
6. Tambahkan santan.
7. Tambahkan air. Aduk-aduk secara berlahan supaya santan tidak pecah dan masak hingga daging empuk.
8. Masak hingga matang.
9. Sajikan. Taburi dengan bawang goreng.







Rabu, 21 September 2016

Resep dari Dapur Mungil : Bakmi Goreng


Bingung mencari ide sederhana untuk sarapan keluarga ?

Boleh dicoba, resep bakmi goreng dari dapur mungil saya dibawah ini.

Bahan-bahan :
136 gram Mie telor.
300 ml air
2 butir telur ayam kampung
1 batang daun bawang. Iris.
1 batang seledri. Iris halus.
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
1 lembar daun sawi hijau. Iris.
1 buah tomat (ukuran sedang, sebagai hiasan)
2 sendok teh kecap manis

Bumbu halus :
4 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 butir kemiri
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica

Cara Memasak :
1. Didihkan air. Masak mie telor hingga empuk. Tiriskan.
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, garam, merica.
3. Panaskan minyak.
4. Tumis bumbu halus hingga harum.
5. Pecahkan telur dalam tumisan bumbu. Aduk rata.
6. Masukkan mie. Aduk rata.
7. Tambahkan kecap, daun bawang dan daun sawi.
8. Masak dan aduk hingga rata. Angkat.
9. Hidangkan diatas piring saji. Taburi dengan bawang goreng dan daun seledri. Hias dengan potongan tomat.

Selamat mencoba !


Resep dari Dapur Mungil : Bakmi Godhog

Bakmi Godhog, hidangan berkuah dengan bahan dasar mie ini telah sangat akrab di lingkungan masyarakat Jawa, khususnya Jogja. Hidangan ini mudah ditemui di warung-warung pinggir jalan hingga restoran. Bakmi godhog biasanya dijual bersama dengan mie goreng dan nasi goreng. Menu sederhana untuk semua kalangan.

Hidangan ini nikmat disantap pada sore atau malam hari. Apalagi di cuaca yang dingin. Hmmm... sangat nikmat.

Berikut saya sajikan resep sederhana bakmi godhog racikan dari dapur mungil saya :

Bahan-bahan :
136 gr Mie telur.
250 gr Ayam kampung (daging+tulang)
1 Lembar daun kol.
1 Batang daun bawang
1 Batang seledri
1 Buah tomat ukurang sedang
2 sendok makan minyak goreng (untuk menumis)
Gula jawa (sesuai selera)
1/2 liter air

Bumbu halus :
3 Siung bawang putih
5 Siung bawang merah
1/2 sendok teh merica bubuk
3 butir kemiri
2 sendok teh garam
Bawang goreng untuk taburan.

Cara memasak :
1. Cuci bersih ayam.
2. Didihkan air. Masukkan daging ayam dan tulang. Rebus hingga daging empuk. Sisakan air kaldu kurang lebih 300 ml. Suwir-suwir daging ayam.
3. Didihkan air. Masukkan mie. Masak hingga empuk. Tiriskan.
4. Haluskan bawang putih, bawang merah, merica, kemiri dan garam.
5. Panaskan minyak.
6. Tumis bumbu halus hingga harum.
7. Tuangkan air kaldu dalam tumisan bumbu.
8. Setelah air kaldu mendidih, masukkan mie dan daging ayam. Sertakan juga tulang ayam. Tambahkan gula jawa.
9. Tambahkan kol dan daun bawang yang telah diiris.
10. Aduk dan angkat.
11. Sajikan dalam mangkok. Taburi dengan bawang goreng dan irisan seledri. Hias dengan potongan tomat.

Tips :
1. Penggunaan ayam kampung dalam resep akan menghasilkan rasa yang lebih gurih.
2. Jika suka dapat ditambahkan telur ayam kampung dalam resep. Caranya : siapkan telur ayam kampung. Pecahkan telur ke dalam air mendidih, aduk hingga tercampur dalam kuah mie. Kemudian masukkan mie dan daging ayam.

Kamis, 15 September 2016

Resep dari Dapur Mungil : Gurame Goreng

Resep Gurame Goreng


Baru kemarin hari raya kurban, namun rasanya sudah bosan lidah ini merasakan masakan berbahan daging sapi. Ingin sesuatu yang berbeda.

Akhirnya jatuh pilihan untuk memasak Gurame.

Gurame merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mudah ditemui di pasaran. Baik di pasar tradisional maupun pasar modern (supermarket). Rasa daging yang gurih, tebal dan minim tulang menjadikan ikan ini menjadi favorit bagi banyak orang. Selain itu kandungan protein yang tinggi (sekitar 19%) dan kandungan lemak (hanya sekitar 2%) menjadikan ikan gurame salah satu sumber makanan hewani yang baik bagi kesehatan.

Olahan gurame pun bermacam-macam, yaitu digoreng, dibakar, dipepes dan lain sebagainya. Namun untuk kali ini saya ingin menyajikan ikan gurame goreng.

Berikut resep gurame goreng versi dapur mungil saya :

Bahan :
1 ekor ikan gurame segar (+/- 1,5 kg)

Bumbu :
3 siung bawang merah.
2 siung bawang putih.
1/2 sendok teh ketumbar.
1 1/2 ruas jahe.
1 1/2 ruas kunyit.
2 sendok makan garam.
Jeruk nipis.
1 liter minyak untuk menggoreng.

Cara memasak :
1. Cuci bersih ikan. Buat goresan-goresan di kedua sisi ikan.
2. Lumuri dengan jeruk nipis hingga merata. Diamkan kurang lebih 10 menit.
3. Cuci kembali ikan.
4. Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, garam, dan ketumbar.
5. Lumuri ikan dengan bumbu yang telah dihaluskan hingga merata. Diamkan kurang lebih 15 menit.
6. Panaskan minyak. Goreng ikan hingga kekuningan dan matang.
7. Sajikan hangat.

Tips :
Gunakan ikan segar. Ikan yang sudah disimpan di kulkas sebelum diolah akan menyebabkan daging ikan akan lebih mudah hancur saat digoreng dan tampilan kurang menarik saat disajikan.

Semoga bermanfaat.

Sumber : Kandungan gizi ikan (dari berbagai sumber)





Selasa, 13 September 2016

Apa sebenarnya minatmu ?

Hari ini saya menghadiri sesi konsultasi dengan psikolog di lembaga bimbingan belajar tempat anak saya menuntut ilmu. Cukup menarik diskusi antara orang tua siswa dengan psikolog yang berlangsung selama kurang lebih sejam itu.

 Acara diawali dengan penyampaian materi oleh narasumber. Kemudian dibuka sesi tanya jawab dan diskusi.

Seorang ibu menggangkat tangan dan mulai bertanya.

"Anak saya itu senangnya menggambar. Seringnya menggambar desain-desain gitu" kata si ibu depanku.

"Kalau di suruh ngerjain tugas susah bener. Setiap kali saya tanyakan apakah tugas-tugas sekolah sudah dikerjakan dia dengan enteng menjawab 'Untuk apa ?' . Padahal saya masukkan dia di les ini supaya dia bisa dapat NEM tinggi. Sehingga nanti bisa diterima di SMA. Kalau gaya dia seperti itu ya saya pesimis. Sementara saya tidak menginginkan dia masuk ke SMK. Dan saya juga tidak yakin dan ridho jika anak saya mempunyai pekerjaan di bidang desain gitu. Mau seperti apa hidupnya " lanjut si ibu.

Psikolog yang memandu acara diskusi kami hanya tersenyum mendengar penjelasan si ibu yang berapi-api.

"Coba ibu buka hasil putri ibu. Silakan ibu perhatikan isinya pada bagian minat, nanti saya bantu menjelaskan" kata si psikolog.

"Pada bagian apa anak ibu punya kriteria tinggi ?" tanya si psikolog.

"Pencipta" jawab si ibu singkat.

"Nah bu, dari situ ibu bisa tau kenapa anak ibu lebih senang menggambar desain. Karena dari hasil tes pada bagian minat yang tertinggi adalah mencipta. Menggambar desain itu wujud dari penciptaan yang dia buat" si psikolog mencoba menjelaskan kecocokan antara hasil tes dengan minat yang dimiliki sang anak.

Namun si ibu rupanya kurang puas dengan jawaban si psikolog. "Tapi lantas bagaimana dengan kariernya nanti" tanyanya.

"Perjalanan anak ibu untuk sampai pada pemilihan karier yang nanti akan ditekuni masih panjang bu. Kalaupun anak ibu sekarang punya minat di desain. Dan ibu kurang menyetujui dia untuk berkarier di bidang itu. Ibu masih bisa berusaha memberikan tambahan wawasan ke dia tentang berbagai bidang aktifitas yang barangkali akan menarik minat dia. Dan yang perlu diperhatikan, minat itu tumbuh dalam diri anak karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Tugas kita mendampingi supaya yang menjadi minat anak benar-benar berasal dari dalam dirinya. Bukan hanya ikut-ikutan" demikian si psikolog menjelaskan.

Cerita diatas merupakan penggalan diskusi antara orang tua siswa dan psikolog yang saya ikuti hari ini.

Minat. Kata itu sering kali kita dengar. Namun apakah sebenarnya minat itu ?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi akan sesuatu; gairah; keinginan. Atau orang sering menyebutnya dengan passion (Ingg).

Berdasarkan cerita diatas, kita bisa tau bahwa ada beberapa orang tua yang menginginkan anaknya kelak akan berprofesi sebagai 'X'. Sementara si anak sendiri mempunyai minat yang tidak sesuai dengan profesi yang diinginkan oleh orang tua. Misalnya orang tua menginginkan si anak menjadi dokter. Padahal anak mempunyai minat yang tinggi di bidang desain.

Kejadian diatas sepertinya sudah menjadi hal yang biasa terjadi di masyarakat. Minat anak tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Atau barangkali menimpa kita sendiri. Sehingga orang tua dan anak sama-sama bingung. Manakah yang harus dipilih. Minat anak atau keinginan orang tua.

Ya memang setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak. Termasuk dalam dalam karier yang akan ditekuni sang anak.

Namun demikian, sangat penting bagi kedua pihak untuk mengetahui bidang yang benar-benar diminati oleh anak. Walaupun minat tersebut dapat tumbuh dan berubah seiring berjalannya waktu sang anak tumbuh dewasa. Tugas orang tua disini yang sangat penting untuk mendampingi anak menemukan dan mengembangkan minat anak. Sehingga jika minat anak dapat ditemukan dan dikembangkan seawal mungkin, maka peluang anak untuk sukses diusia yang lebih dini sangat mungkin untuk terwujud.

Bahasan saya selanjutnya akan lebih terfokus pada minat itu sendiri. Karena bagi saya, minat tersebut sangat berpengaruh terhadap perasaan nyaman dan bahagia yang timbul saat seseorang melakukan sesuatu. melakukan sesuatu yang diminati, akan menimbulkan rasa nyaman. Sehingga berapa lamapun waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktifitas yang disukai, tidak akan terasa lama dan membebani. Begitupun juga sebaliknya, jika kita melakukan sesuatu yang sebenarnya kurang kita sukai maka waktu akan berjalan sangat lama dan perasaan kita sendiri akan tertekan.

Berikut beberapa perasaan yang akan dialami jika kita melakukan hal yang kita sukai versus hal yang tidak kita sukai :




Disukai
Tidak Disukai
Perasaan
Senang
Tertekan
Waktu
Berjalan sangat cepat
Berjalan sangat lambat
Jika menghadapi masalah
Tidak mudah menyerah
Mudah menyerah
Aktifitas
Penuh dengan kreasi dan ide-ide baru
Hanya menjalani rutinitas
Keinginan berprestasi
Tertantang untuk berprestasi
Tak ada keinginan



Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sementara itu, Sukardi dalam P Ardyansah Jani (2012:9) menyebutkan bahwa minat merupakan salah satu unsur kepribadiaan yang memegang unsur sangat penting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan individu terhadap suatu obyek atau dasar rasa senang atau rasa tidak senang.


Bersambung...
















Jumat, 09 September 2016

Soto Ayam Kampung Special "A bit HOT"

Soto Ayam Kampung

Bahan :
½ ekor ayam kampung (potong menjadi 2 bagian).
1 lt air
1 ruas lengkuas
1 lb daun salam
1 lb daun jeruk
1 batang (kira-kira 3 ruas jari) serai
Gula merah (secukupnya)

Bumbu halus :
3 butir kemiri
1 ½ ruas jahe
1 ½ ruas kunyit
3 siung bawang putih
3 siung bawang merah
2 sendok teh garam (atau secukupnya)
½ sdt merica bubuk
2  sendok makan minyak goreng
Bahan Penyedap :
Keikhlasan menyajikan yang terbaik bagi orang tersayang

Bahan Pelengkap :
4 butir telur ayam kampung (rebus, kupas, belah menjadi 2)
Soun putih (rendam dalam air panas dan tiriskan)
1 ons kol (iris tipis)
1 buah tomat merah
Daun Bawang (secukupnya, iris)
Daun sop (secukupnya, iris)
Emping (goreng)

Cara memasak :
  1. Panaskan air. Setelah mendidih, masukkan ayam yang telah dibersihkan. Rebus hingga daging empuk.
  2. Angkat daging ayam. Sisakan air kaldu kurang lebih 750 ml.
  3. Iris tipis-tipis daging ayam.
  4. Haluskan bawang merah, bawang putih, merica, jahe, kunyit, dan garam.
  5. Tumis bumbu yang telah dihaluskan hingga harum. Tambahkan lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan serai.
  6. Masukkan bumbu yang telah ditumis dalam air kaldu. Tambahkan gula merah sesuai selera.
  7. Masak kuah soto hingga mendidih.
Saran penyajian :
Siapkan mangkok. Isi dengan irisan kol, soun putih, daging ayam, daun bawang, daun sop.
Siram dengan kuah soto. Tambahkan diatasnya potongan telur, bawang goreng, dan emping. Sajikan hangat.

Untuk 4 porsi.

Resep oleh : Siti Marfu'ah
Tester : My big bro