Selasa, 13 September 2016

Apa sebenarnya minatmu ?

Hari ini saya menghadiri sesi konsultasi dengan psikolog di lembaga bimbingan belajar tempat anak saya menuntut ilmu. Cukup menarik diskusi antara orang tua siswa dengan psikolog yang berlangsung selama kurang lebih sejam itu.

 Acara diawali dengan penyampaian materi oleh narasumber. Kemudian dibuka sesi tanya jawab dan diskusi.

Seorang ibu menggangkat tangan dan mulai bertanya.

"Anak saya itu senangnya menggambar. Seringnya menggambar desain-desain gitu" kata si ibu depanku.

"Kalau di suruh ngerjain tugas susah bener. Setiap kali saya tanyakan apakah tugas-tugas sekolah sudah dikerjakan dia dengan enteng menjawab 'Untuk apa ?' . Padahal saya masukkan dia di les ini supaya dia bisa dapat NEM tinggi. Sehingga nanti bisa diterima di SMA. Kalau gaya dia seperti itu ya saya pesimis. Sementara saya tidak menginginkan dia masuk ke SMK. Dan saya juga tidak yakin dan ridho jika anak saya mempunyai pekerjaan di bidang desain gitu. Mau seperti apa hidupnya " lanjut si ibu.

Psikolog yang memandu acara diskusi kami hanya tersenyum mendengar penjelasan si ibu yang berapi-api.

"Coba ibu buka hasil putri ibu. Silakan ibu perhatikan isinya pada bagian minat, nanti saya bantu menjelaskan" kata si psikolog.

"Pada bagian apa anak ibu punya kriteria tinggi ?" tanya si psikolog.

"Pencipta" jawab si ibu singkat.

"Nah bu, dari situ ibu bisa tau kenapa anak ibu lebih senang menggambar desain. Karena dari hasil tes pada bagian minat yang tertinggi adalah mencipta. Menggambar desain itu wujud dari penciptaan yang dia buat" si psikolog mencoba menjelaskan kecocokan antara hasil tes dengan minat yang dimiliki sang anak.

Namun si ibu rupanya kurang puas dengan jawaban si psikolog. "Tapi lantas bagaimana dengan kariernya nanti" tanyanya.

"Perjalanan anak ibu untuk sampai pada pemilihan karier yang nanti akan ditekuni masih panjang bu. Kalaupun anak ibu sekarang punya minat di desain. Dan ibu kurang menyetujui dia untuk berkarier di bidang itu. Ibu masih bisa berusaha memberikan tambahan wawasan ke dia tentang berbagai bidang aktifitas yang barangkali akan menarik minat dia. Dan yang perlu diperhatikan, minat itu tumbuh dalam diri anak karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Tugas kita mendampingi supaya yang menjadi minat anak benar-benar berasal dari dalam dirinya. Bukan hanya ikut-ikutan" demikian si psikolog menjelaskan.

Cerita diatas merupakan penggalan diskusi antara orang tua siswa dan psikolog yang saya ikuti hari ini.

Minat. Kata itu sering kali kita dengar. Namun apakah sebenarnya minat itu ?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi akan sesuatu; gairah; keinginan. Atau orang sering menyebutnya dengan passion (Ingg).

Berdasarkan cerita diatas, kita bisa tau bahwa ada beberapa orang tua yang menginginkan anaknya kelak akan berprofesi sebagai 'X'. Sementara si anak sendiri mempunyai minat yang tidak sesuai dengan profesi yang diinginkan oleh orang tua. Misalnya orang tua menginginkan si anak menjadi dokter. Padahal anak mempunyai minat yang tinggi di bidang desain.

Kejadian diatas sepertinya sudah menjadi hal yang biasa terjadi di masyarakat. Minat anak tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Atau barangkali menimpa kita sendiri. Sehingga orang tua dan anak sama-sama bingung. Manakah yang harus dipilih. Minat anak atau keinginan orang tua.

Ya memang setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak. Termasuk dalam dalam karier yang akan ditekuni sang anak.

Namun demikian, sangat penting bagi kedua pihak untuk mengetahui bidang yang benar-benar diminati oleh anak. Walaupun minat tersebut dapat tumbuh dan berubah seiring berjalannya waktu sang anak tumbuh dewasa. Tugas orang tua disini yang sangat penting untuk mendampingi anak menemukan dan mengembangkan minat anak. Sehingga jika minat anak dapat ditemukan dan dikembangkan seawal mungkin, maka peluang anak untuk sukses diusia yang lebih dini sangat mungkin untuk terwujud.

Bahasan saya selanjutnya akan lebih terfokus pada minat itu sendiri. Karena bagi saya, minat tersebut sangat berpengaruh terhadap perasaan nyaman dan bahagia yang timbul saat seseorang melakukan sesuatu. melakukan sesuatu yang diminati, akan menimbulkan rasa nyaman. Sehingga berapa lamapun waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktifitas yang disukai, tidak akan terasa lama dan membebani. Begitupun juga sebaliknya, jika kita melakukan sesuatu yang sebenarnya kurang kita sukai maka waktu akan berjalan sangat lama dan perasaan kita sendiri akan tertekan.

Berikut beberapa perasaan yang akan dialami jika kita melakukan hal yang kita sukai versus hal yang tidak kita sukai :




Disukai
Tidak Disukai
Perasaan
Senang
Tertekan
Waktu
Berjalan sangat cepat
Berjalan sangat lambat
Jika menghadapi masalah
Tidak mudah menyerah
Mudah menyerah
Aktifitas
Penuh dengan kreasi dan ide-ide baru
Hanya menjalani rutinitas
Keinginan berprestasi
Tertantang untuk berprestasi
Tak ada keinginan



Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sementara itu, Sukardi dalam P Ardyansah Jani (2012:9) menyebutkan bahwa minat merupakan salah satu unsur kepribadiaan yang memegang unsur sangat penting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan individu terhadap suatu obyek atau dasar rasa senang atau rasa tidak senang.


Bersambung...