Jumat, 26 Agustus 2016

Catatan Harian : Pagi Hari tanpa Omelan (hari ke 4)

Sungguh sangat patut disyukuri apa yang telah Allah karuniakan pada keluarga kami. Anak-anak yang sehat dan ceria saat bangun bagi pun, bagi kami merupakan rahmat Allah yang patut disyukuri. Karena diluar sana, banyak keluarga yang mendambakan hadirnya momongan, namun Allah belum menghendaki. Ada juga keluarga lain yang barangkali di amanahkan momongan yang berkebutuhan khusus, sehingga menuntut orang tua untuk merawat dengan usaha dan keikhlasan yang luar biasa. 

Allah berfirman dalam QS. 'Ibrahim [14] : 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Yang artinya :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

(diambil dari web Indeks Tematik al Qur'an)

Sehingga sebagai orang beriman, usaha saya untuk mendidik dan mendampingi anak-anak, saya anggap sebagai rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT. 

Seperti pagi ini, demi menjaga komitmen yang telah saya sepakati bersama bersama anak-anak. Saya rela bangun lebih awal untuk mempersiapkan sarapan. Supaya mereka dapat menikmati sarapan pada pukul 05.15 seperti yang tertulis di to do list mereka. Tidak ada masalah yang timbul pagi ini. Semua berjalan sesuai yang kami rencanakan. Anak-anak berangkat sekolah tepat waktu, pekerjaan rumah saya beres, dan yang terpenting anak-anak berangkat ke sekolah dengan hari riang. Dan saya pun dapat melepas perjalanan mereka kesekolah tanpa rasa tertekan dan lelah.

Terima kasih anak-anakku.

Namun, apakah itu semua patut saya banggakan sebagai hasil kerja keras saya semata. Tentu tidak, saya sangat menyadari bahwa perubahan kebiasaan yang dilakukan oleh saya dan anak-anak tentu tidak terlepas dari kuasa Allah SWT. Makanya saya selalu berucap lirih alhamdulillahi robbil alamin. Segala puji bagi Alloh. 

Sungguh saya menyadari, apa yang dilakukan oleh anak-anak saya pada beberapa hari ini, mengikuti to do list kegiatan mereka. Semata karena kuasa Allah yang menggerakkan hati mereka. Jika Allah tidak menghendaki dan mematikan hati mereka, maka itu semua tidak akan terjadi. Karena terus terang, selama ini saya selalu berdoa agar Allah melembutkan dan menggerakkan hati mereka. Dan Allah selalu bersama dan membantu saya.

Wallahu A'lam Bishawab